Doc. Koryah - 001



The Dream Team of Rohis Smkn

Senin, 09 Mei 2011

Nama ALLAH di dalam struktur Kata

Ada banyak ragam pembentukan kata dalam Bahasa Indonesia.
Sebagian besar kata dibentuk dengan cara menggabungkan beberapa komponen yang berbeda.
Untuk memahami cara pembentukan kata-kata tersebut kita sebaiknya mengetahui lebih dahulu beberapa konsep dasar dan
istilah seperti yang dijelaskan di bawah ini.

Untuk mempersingkat dan memperjelas  pembahasannya,
kami menggunakan kata-kata yang tidak bersifat gramatikal atau teknis untuk menjelaskan kata-kata tersebut sebanyak mungkin.
Kami tidak membahas tentang infiks (sisipan yang jarang digunakan), reduplikasi dan kata-kata majemuk yang berafiks.

Afiks Bahasa Indonesia yang Umum
prefiks:  ber-, di-, ke-, me-, meng-, mem-, meny-, pe-, pem-, peng-, peny-, per-, se-, ter-
sufiks:  -an, -kan, -i, -pun, -lah, -kah, -nya
konfiks:  ke - an, ber - an, pe - an, peng - an, peny - an, pem - an, per - an, se - nya

Frekuensi Penggunaan Afiks
                Dalam kamus ini terdapat 38.308 entri (tidak termasuk singkatan,
akronim dan entri kata majemuk) dimana 22.022 berafiks dan 16.286 tidak berafiks.

Menurut persentase, 57% berafiks dan 43% tidak.
Dengan kata lain, untuk tiap 9 entri dalam kamus ini, 5 kata berafiks dan 4 kata lainnya tidak.

                Pada tahun 1998, secara tidak formal, kami menganalisis 10.000 kata Bahasa Indonesia dari terbitan yang umum di Indonesia.
Dari 10.000 kata tersebut, terdapat 2.887 atau kira-kira 29% kata berafiks dan 7.113 atau 71% tidak.
Dengan kata lain, untuk tiap 100 kata di surat kabar atau majalah,
Anda mungkin dapat menemukan 29 kata yang berafiks dan 71 kata tidak berafiks.
Tingkat penggunaan masing-masing afiks diuraikan di bawah ini.


Aplikasi Afiks


ber- : menambah prefiks ini membentuk verba (kata kerja)
yang sering kali mengandung arti (makna) mempunyai atau memiliki sesuatu.
Juga dapat menunjukkan keadaan atau kondisi atribut tertentu.
Penggunaan prefiks ini lebih aktif berarti mempergunakan atau mengerjakan sesuatu.
Fungsi utama prefiks "ber-" adalah untuk menunjukkan bahwa subyek kalimat merupakan orang atau
sesuatu yang mengalami perbuatan dalam kalimat itu.
Banyak verba dengan afiks "ber-" mempunyai kata yang sama dengan bentuk adjektiva dalam Bahasa Inggris.
Sekitar satu dari tiap 44 kata yang tertulis dalam Bahasa Indonesia memiliki prefiks ini.


-lah : sufiks ini memiliki penggunaan yang berbeda dan membingungkan,
tetapi secara singkat dapat dikatakan bahwa sufiks ini sering digunakan untuk memperhalus perintah,
untuk menunjukkan kesopanan atau menekankan ekspresi.
Hanya sekitar satu dari tiap 400 kata yang tertulis dalam Bahasa Indonesia memiliki sufiks ini.


Kita sering mendengar dan menyebut kalimat.
"TAWAKAL"
Jika Kita sandarkan imbuhan "LAH" pada kalimat tersebut
maka terhimpun pada sebuah kalimat berikut,

"TAWAKALLAH"

PERHATIKAN 5 huruf di akhir kalimat, tersirat nama (ALLAH)
Subhanallah, Alahu Akbarrr...
***
Menurut Pandangan Ana
komposisi itu mengindikasikan
Adanya Takwa yang ditunjukkan secara Langsung
dan dalam bentuk yang sederhana (tulisan)
Hanya kepada Allah Azza Wa Jalla

Dan TAWAKAL itu,
telah Allah Subhanahu Wa Ta'alla siratkan di dalam Al-Qur'an Al-Kariim

Hai orang-orang yang beriman,
ingatlah kamu akan nikmat Allah (yang diberikan-Nya) kepadamu,
di waktu suatu kaum bermaksud hendak menggerakkan tangannya kepadamu (untuk berbuat jahat),
maka Allah menahan tangan mereka dari kamu.
Dan bertakwalah kepada Allah,
Dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mukmin itu harus bertawakkal.
QS. Al-Maidah (5) : 11

Walahu A'lam

reference :
Al-Qur'an Al-Kariim
http://indodic.com/affixindo.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar